Penyakit Mpox atau cacar monyet merupakan penyakit yang disebabkan oleh virus Mpox, yang termasuk dalam genus Orthopoxvirus. Penyakit ini dapat menular melalui kontak langsung dengan cairan tubuh, luka, atau lesi pada orang yang terinfeksi. Gejala penyakit Mpox biasanya muncul dalam waktu 5 hingga 21 hari setelah terpapar virus. Gejala awal penyakit ini meliputi demam, sakit kepala, nyeri otot, dan kelelahan. Setelah beberapa hari, akan muncul ruam yang dimulai dari wajah dan kemudian menyebar ke seluruh tubuh.
Meskipun vaksin Mpox tersedia, tidak semua orang membutuhkannya. Kementerian Kesehatan Republik Indonesia (Kemenkes RI) telah menetapkan beberapa kelompok prioritas yang akan mendapatkan vaksin Mpox. Penetapan ini berdasarkan rekomendasi dari Perhimpunan Ahli Imunologi Klinik dan Alergi Indonesia (PAFI) Cabang Sumenep, yang merupakan salah satu organisasi profesi yang berperan penting dalam penanganan penyakit Mpox di Indonesia.
Berikut adalah daftar kelompok prioritas yang akan mendapatkan vaksin Mpox, berdasarkan rangkuman dari PAFI SUMENEP yang menjadi acuan Kemenkes RI:
1. Tenaga Kesehatan
Tenaga kesehatan merupakan kelompok yang paling berisiko terpapar virus Mpox karena mereka berinteraksi langsung dengan pasien yang terinfeksi. Oleh karena itu, tenaga kesehatan menjadi prioritas utama dalam program vaksinasi Mpox.
1.1. Peran Tenaga Kesehatan dalam Penanganan Mpox
Tenaga kesehatan memiliki peran yang sangat penting dalam penanganan penyakit Mpox. Mereka berperan dalam:
- Deteksi dini dan diagnosis: Tenaga kesehatan harus mampu mengenali gejala awal penyakit Mpox dan melakukan diagnosis yang tepat.
- Penanganan pasien: Tenaga kesehatan bertanggung jawab dalam memberikan perawatan dan pengobatan yang tepat kepada pasien yang terinfeksi Mpox.
- Pencegahan dan pengendalian: Tenaga kesehatan berperan penting dalam pencegahan penyebaran penyakit Mpox melalui edukasi, promosi kesehatan, dan penerapan protokol pencegahan infeksi.
- Surveilans: Tenaga kesehatan berperan dalam melakukan surveilans terhadap kasus Mpox untuk memantau perkembangan dan penyebaran penyakit.
- Riset dan pengembangan: Tenaga kesehatan berperan dalam melakukan riset untuk mempelajari lebih lanjut tentang penyakit Mpox, termasuk pengembangan vaksin dan pengobatan baru.
1.2. Risiko Terpapar Virus Mpox bagi Tenaga Kesehatan
Tenaga kesehatan memiliki risiko tinggi terpapar virus Mpox karena:
- Kontak langsung dengan pasien: Tenaga kesehatan berinteraksi langsung dengan pasien yang terinfeksi Mpox, baik dalam proses diagnosis, penanganan, maupun perawatan.
- Penggunaan alat pelindung diri (APD) yang tidak tepat: Penggunaan APD yang tidak tepat dapat meningkatkan risiko terpapar virus Mpox.
- Ketidaktahuan tentang penyakit Mpox: Kurangnya pengetahuan tentang penyakit Mpox dapat mengakibatkan tenaga kesehatan tidak menerapkan protokol pencegahan infeksi yang tepat.
- Kurangnya akses terhadap vaksin: Kurangnya akses terhadap vaksin Mpox dapat meningkatkan risiko terpapar virus bagi tenaga kesehatan.
1.3. Pentingnya Vaksinasi Mpox bagi Tenaga Kesehatan
Vaksinasi Mpox sangat penting bagi tenaga kesehatan karena:
- Mencegah infeksi: Vaksin Mpox dapat membantu mencegah infeksi virus Mpox atau mengurangi keparahan gejala jika terinfeksi.
- Meningkatkan kekebalan tubuh: Vaksin Mpox membantu meningkatkan kekebalan tubuh tenaga kesehatan terhadap virus Mpox.
- Menjamin keselamatan pasien: Tenaga kesehatan yang telah divaksinasi Mpox dapat memberikan pelayanan kesehatan yang lebih aman kepada pasien.
- Mencegah penyebaran penyakit: Vaksinasi Mpox dapat membantu mencegah penyebaran penyakit Mpox dari tenaga kesehatan ke pasien atau orang lain.
1.4. Jenis Vaksin Mpox untuk Tenaga Kesehatan
Vaksin Mpox yang digunakan untuk tenaga kesehatan biasanya adalah vaksin generasi kedua, seperti Jynneos atau Imvamune. Vaksin ini memiliki efektivitas yang tinggi dalam mencegah infeksi virus Mpox.
1.5. Cara Kerja Vaksin Mpox
Vaksin Mpox bekerja dengan cara memicu sistem kekebalan tubuh untuk menghasilkan antibodi terhadap virus Mpox. Antibodi ini akan membantu tubuh melawan virus Mpox jika terpapar di kemudian hari.
1.6. Efek Samping Vaksin Mpox
Vaksin Mpox umumnya aman dan memiliki efek samping yang ringan, seperti nyeri di tempat suntikan, demam, atau kelelahan. Efek samping ini biasanya hilang dalam beberapa hari.
1.7. Rekomendasi Vaksinasi Mpox untuk Tenaga Kesehatan
Kemenkes RI merekomendasikan agar semua tenaga kesehatan yang berinteraksi langsung dengan pasien yang terinfeksi Mpox mendapatkan vaksin Mpox.
2. Orang yang Memiliki Kontak Dekat dengan Pasien Mpox
Orang yang memiliki kontak dekat dengan pasien Mpox, seperti anggota keluarga, teman, atau pasangan seksual, juga termasuk dalam kelompok prioritas untuk mendapatkan vaksin Mpox.
2.1. Risiko Terpapar Virus Mpox bagi Kontak Dekat
Kontak dekat dengan pasien Mpox memiliki risiko tinggi terpapar virus karena:
- Kontak langsung dengan cairan tubuh: Kontak dekat dengan pasien Mpox dapat terpapar virus melalui kontak langsung dengan cairan tubuh, seperti darah, air liur, atau lendir.
- Kontak langsung dengan lesi: Kontak dekat dengan pasien Mpox dapat terpapar virus melalui kontak langsung dengan lesi atau ruam pada kulit.
- Kontak tidak langsung: Kontak dekat dengan pasien Mpox dapat terpapar virus melalui kontak tidak langsung, seperti penggunaan barang-barang yang sama, seperti handuk atau pakaian.
2.2. Pentingnya Vaksinasi Mpox bagi Kontak Dekat
Vaksinasi Mpox sangat penting bagi kontak dekat dengan pasien Mpox karena:
- Mencegah infeksi: Vaksin Mpox dapat membantu mencegah infeksi virus Mpox atau mengurangi keparahan gejala jika terinfeksi.
- Meningkatkan kekebalan tubuh: Vaksin Mpox membantu meningkatkan kekebalan tubuh kontak dekat terhadap virus Mpox.
- Menjamin keselamatan diri: Vaksinasi Mpox dapat membantu melindungi kontak dekat dari risiko terinfeksi virus Mpox.
- Mencegah penyebaran penyakit: Vaksinasi Mpox dapat membantu mencegah penyebaran penyakit Mpox dari kontak dekat ke orang lain.
2.3. Rekomendasi Vaksinasi Mpox bagi Kontak Dekat
Kemenkes RI merekomendasikan agar semua kontak dekat dengan pasien Mpox mendapatkan vaksin Mpox, terutama jika kontak tersebut memiliki risiko tinggi terpapar virus.
3. Orang dengan Sistem Kekebalan Tubuh yang Lemah
Orang dengan sistem kekebalan tubuh yang lemah, seperti penderita HIV/AIDS, kanker, atau penyakit autoimun, juga termasuk dalam kelompok prioritas untuk mendapatkan vaksin Mpox.
3.1. Risiko Terpapar Virus Mpox bagi Orang dengan Sistem Kekebalan Tubuh yang Lemah
Orang dengan sistem kekebalan tubuh yang lemah memiliki risiko tinggi terpapar virus Mpox karena:
- Kekebalan tubuh yang rendah: Sistem kekebalan tubuh yang lemah membuat tubuh lebih mudah terinfeksi virus Mpox.
- Keparahan gejala: Orang dengan sistem kekebalan tubuh yang lemah cenderung mengalami gejala Mpox yang lebih parah.
- Risiko komplikasi: Orang dengan sistem kekebalan tubuh yang lemah memiliki risiko lebih tinggi mengalami komplikasi dari penyakit Mpox, seperti pneumonia atau sepsis.
3.2. Pentingnya Vaksinasi Mpox bagi Orang dengan Sistem Kekebalan Tubuh yang Lemah
Vaksinasi Mpox sangat penting bagi orang dengan sistem kekebalan tubuh yang lemah karena:
- Mencegah infeksi: Vaksin Mpox dapat membantu mencegah infeksi virus Mpox atau mengurangi keparahan gejala jika terinfeksi.
- Meningkatkan kekebalan tubuh: Vaksin Mpox membantu meningkatkan kekebalan tubuh orang dengan sistem kekebalan tubuh yang lemah terhadap virus Mpox.
- Menjamin keselamatan diri: Vaksinasi Mpox dapat membantu melindungi orang dengan sistem kekebalan tubuh yang lemah dari risiko terinfeksi virus Mpox.
- Mencegah komplikasi: Vaksinasi Mpox dapat membantu mencegah komplikasi dari penyakit Mpox pada orang dengan sistem kekebalan tubuh yang lemah.
3.3. Rekomendasi Vaksinasi Mpox bagi Orang dengan Sistem Kekebalan Tubuh yang Lemah
Kemenkes RI merekomendasikan agar semua orang dengan sistem kekebalan tubuh yang lemah mendapatkan vaksin Mpox.
4. Pekerja Laboratorium
Pekerja laboratorium yang berinteraksi langsung dengan sampel virus Mpox juga termasuk dalam kelompok prioritas untuk mendapatkan vaksin Mpox.
4.1. Risiko Terpapar Virus Mpox bagi Pekerja Laboratorium
Pekerja laboratorium memiliki risiko tinggi terpapar virus Mpox karena:
- Kontak langsung dengan sampel virus: Pekerja laboratorium berinteraksi langsung dengan sampel virus Mpox dalam proses pengujian dan penelitian.
- Penggunaan alat pelindung diri (APD) yang tidak tepat: Penggunaan APD yang tidak tepat dapat meningkatkan risiko terpapar virus Mpox.
- Ketidaktahuan tentang penyakit Mpox: Kurangnya pengetahuan tentang penyakit Mpox dapat mengakibatkan pekerja laboratorium tidak menerapkan protokol pencegahan infeksi yang tepat.
- Kurangnya akses terhadap vaksin: Kurangnya akses terhadap vaksin Mpox dapat meningkatkan risiko terpapar virus bagi pekerja laboratorium.
4.2. Pentingnya Vaksinasi Mpox bagi Pekerja Laboratorium
Vaksinasi Mpox sangat penting bagi pekerja laboratorium karena:
- Mencegah infeksi: Vaksin Mpox dapat membantu mencegah infeksi virus Mpox atau mengurangi keparahan gejala jika terinfeksi.
- Meningkatkan kekebalan tubuh: Vaksin Mpox membantu meningkatkan kekebalan tubuh pekerja laboratorium terhadap virus Mpox.
- Menjamin keselamatan diri: Vaksinasi Mpox dapat membantu melindungi pekerja laboratorium dari risiko terinfeksi virus Mpox.
- Mencegah penyebaran penyakit: Vaksinasi Mpox dapat membantu mencegah penyebaran penyakit Mpox dari pekerja laboratorium ke orang lain.
4.3. Rekomendasi Vaksinasi Mpox bagi Pekerja Laboratorium
Kemenkes RI merekomendasikan agar semua pekerja laboratorium yang berinteraksi langsung dengan sampel virus Mpox mendapatkan vaksin Mpox.
5. Orang yang Memiliki Riwayat Perjalanan ke Negara Endemis Mpox
Orang yang memiliki riwayat perjalanan ke negara endemik Mpox, seperti negara-negara di Afrika Barat dan Tengah, juga termasuk dalam kelompok prioritas untuk mendapatkan vaksin Mpox.
5.1. Risiko Terpapar Virus Mpox bagi Orang yang Memiliki Riwayat Perjalanan ke Negara Endemis Mpox
Orang yang memiliki riwayat perjalanan ke negara endemik Mpox memiliki risiko tinggi terpapar virus karena:
- Paparan virus di negara endemik: Orang yang melakukan perjalanan ke negara endemik Mpox dapat terpapar virus melalui kontak dengan orang yang terinfeksi atau hewan yang membawa virus.
- Kontak dengan hewan: Orang yang melakukan perjalanan ke negara endemik Mpox dapat terpapar virus melalui kontak dengan hewan yang membawa virus, seperti monyet, tikus, atau tupai.
- Kontak dengan orang yang terinfeksi: Orang yang melakukan perjalanan ke negara endemik Mpox dapat terpapar virus melalui kontak dengan orang yang terinfeksi Mpox.
5.2. Pentingnya Vaksinasi Mpox bagi Orang yang Memiliki Riwayat Perjalanan ke Negara Endemis Mpox
Vaksinasi Mpox sangat penting bagi orang yang memiliki riwayat perjalanan ke negara endemik Mpox karena:
- Mencegah infeksi: Vaksin Mpox dapat membantu mencegah infeksi virus Mpox atau mengurangi keparahan gejala jika terinfeksi.
- Meningkatkan kekebalan tubuh: Vaksin Mpox membantu meningkatkan kekebalan tubuh orang yang memiliki riwayat perjalanan ke negara endemik Mpox terhadap virus Mpox.
- Menjamin keselamatan diri: Vaksinasi Mpox dapat membantu melindungi orang yang memiliki riwayat perjalanan ke negara endemik Mpox dari risiko terinfeksi virus Mpox.
- Mencegah penyebaran penyakit: Vaksinasi Mpox dapat membantu mencegah penyebaran penyakit Mpox dari orang yang memiliki riwayat perjalanan ke negara endemik Mpox ke orang lain.
5.3. Rekomendasi Vaksinasi Mpox bagi Orang yang Memiliki Riwayat Perjalanan ke Negara Endemis Mpox
Kemenkes RI merekomendasikan agar semua orang yang memiliki riwayat perjalanan ke negara endemik Mpox mendapatkan vaksin Mpox, terutama jika perjalanan tersebut dilakukan dalam waktu dekat.
6. Orang yang Memiliki Risiko Tinggi Terpapar Virus Mpox
Selain kelompok prioritas yang telah disebutkan di atas, Kemenkes RI juga merekomendasikan agar orang yang memiliki risiko tinggi terpapar virus Mpox mendapatkan vaksin Mpox.
6.1. Kriteria Risiko Tinggi Terpapar Virus Mpox
Orang yang memiliki risiko tinggi terpapar virus Mpox meliputi:
- Orang yang memiliki hubungan seksual dengan banyak pasangan: Orang yang memiliki hubungan seksual dengan banyak pasangan memiliki risiko tinggi terpapar virus Mpox karena mereka dapat terpapar virus melalui kontak seksual.
- Orang yang bekerja di tempat-tempat yang berisiko tinggi terpapar virus: Orang yang bekerja di tempat-tempat yang berisiko tinggi terpapar virus, seperti tempat penampungan hewan atau laboratorium penelitian, memiliki risiko tinggi terpapar virus Mpox.
- Orang yang memiliki riwayat kontak dengan pasien Mpox: Orang yang memiliki riwayat kontak dengan pasien Mpox memiliki risiko tinggi terpapar virus Mpox.
- Orang yang memiliki riwayat perjalanan ke negara endemik Mpox: Orang yang memiliki riwayat perjalanan ke negara endemik Mpox memiliki risiko tinggi terpapar virus Mpox.
6.2. Pentingnya Vaksinasi Mpox bagi Orang yang Memiliki Risiko Tinggi Terpapar Virus Mpox
Vaksinasi Mpox sangat penting bagi orang yang memiliki risiko tinggi terpapar virus Mpox karena:
- Mencegah infeksi: Vaksin Mpox dapat membantu mencegah infeksi virus Mpox atau mengurangi keparahan gejala jika terinfeksi.
- Meningkatkan kekebalan tubuh: Vaksin Mpox membantu meningkatkan kekebalan tubuh orang yang memiliki risiko tinggi terpapar virus Mpox terhadap virus Mpox.
- Menjamin keselamatan diri: Vaksinasi Mpox dapat membantu melindungi orang yang memiliki risiko tinggi terpapar virus Mpox dari risiko terinfeksi virus Mpox.
- Mencegah penyebaran penyakit: Vaksinasi Mpox dapat membantu mencegah penyebaran penyakit Mpox dari orang yang memiliki risiko tinggi terpapar virus Mpox ke orang lain.
6.3. Rekomendasi Vaksinasi Mpox bagi Orang yang Memiliki Risiko Tinggi Terpapar Virus Mpox
Kemenkes RI merekomendasikan agar semua orang yang memiliki risiko tinggi terpapar virus Mpox mendapatkan vaksin Mpox.
Kesimpulan
Vaksinasi Mpox merupakan salah satu upaya penting dalam mencegah dan mengendalikan penyebaran penyakit Mpox. Namun, tidak semua orang membutuhkan vaksin Mpox. Kemenkes RI telah menetapkan beberapa kelompok prioritas yang akan mendapatkan vaksin Mpox, berdasarkan rekomendasi dari PAFI SUMENEP. Kelompok prioritas ini meliputi tenaga kesehatan, kontak dekat dengan pasien Mpox, orang dengan sistem kekebalan tubuh yang lemah, pekerja laboratorium, orang yang memiliki riwayat perjalanan ke negara endemik Mpox, dan orang yang memiliki risiko tinggi terpapar virus Mpox.
Vaksinasi Mpox merupakan upaya yang penting untuk melindungi diri dan orang lain dari risiko terinfeksi virus Mpox. Bagi masyarakat yang termasuk dalam kelompok prioritas, disarankan untuk segera melakukan vaksinasi Mpox.
Baca Juga Tentang Berita Lainnya Disini PAFI Kabupaten Sumenep pafikabsumenep.org
FAQ
1. Apakah vaksin Mpox aman?
Vaksin Mpox umumnya aman dan memiliki efek samping yang ringan, seperti nyeri di tempat suntikan, demam, atau kelelahan. Efek samping ini biasanya hilang dalam beberapa hari.
2. Siapa yang tidak boleh mendapatkan vaksin Mpox?
Orang yang memiliki alergi terhadap komponen vaksin Mpox, wanita hamil, dan orang yang sedang menyusui tidak boleh mendapatkan vaksin Mpox.
3. Berapa dosis vaksin Mpox yang dibutuhkan?
Vaksin Mpox biasanya diberikan dalam dua dosis, dengan jarak waktu 28 hari.
4. Apakah vaksin Mpox dapat mencegah penyebaran penyakit Mpox?
Vaksin Mpox dapat membantu mencegah penyebaran penyakit Mpox dengan cara mengurangi jumlah virus yang dapat ditularkan oleh orang yang terinfeksi.